Segenggam Teratai untuk Tuhan

Sumber Gambar: Pexels.com/ Man Dy

Baru sehari aku menahan beratnya dunia

Banyak air yang mengalir dari kedua mata

Baru sehari aku dihampiri sebuah problema

Banyak keluhan yang ku lontarkan pada-Nya

 

Ku tatap diriku didepan bayanganku

Ku tatap dengan sendu nan mata kaku

Ku tanya pada lubuk terdalam dari hatiku

Ku tanya apakah diriku selemah itu

 

Sehari itu aku menyalahkan Tuhan

Sehari itu aku menyalahkan cobaan

Sehari itu aku menyalahkan keadaan

Sehari itu aku menyalahkan kehidupan

 

Aku berpaling dari bayanganku

Aku marah dengan kehidupanku

Aku seperti ingin mengubur masalahku

Aku seperti ingin lari jauh ke dunia baru

 

Hari itu aku bercerita kepada angin sepoi

Dia hanya diam seperti benda mati

Dia hanya menjadi sebuah saksi

Aku ingin bertemu dengan sang Illahi

 

Betapa bodohnya diriku saat itu

Hingga senja pun datang menghampiriku

Membawa isyarat lewat keindahan awannya

Sungguh terharu nama-Nya terbentuk disana

 

Dalam sekejap mata

Aku terpesona dan bahagia

Walau hanya melihat nama-Nya

Aku merasa telah bertemu dengan-Nya

 

Aku tersadar dari keterpurukanku

Aku tersadar dari kesalahanku

Aku tersadar dari keputusasaanku

Aku tersadar dari kebodohanku

 

Sungguh masalah itu menutup hatiku

Entah kenapa diriku tak seperti dulu

Yang selalu bersujud kepada-Nya

Yang selalu berdoa kepada-Nya

 

Kudengar suara lantunan merdu

Berkumandang menenangkan hatiku

Ku hamparkan sajadahku

Ku ceritakan setiap masalahku

 

Aku meminta ampun kepada-Nya

Aku bersujud kepada-Nya

Aku berdoa kepada-Nya

Aku menangis kepada-Nya

 

Kini semua alur ku nikmati

Pikiran dan hatiku merasa damai dan sejuk

Seperti hanya imajinasi aku memiliki solusi

Tuhan telah memberikanku sebuah petunjuk

 

Raut senyum diwajahku

Hembusan nafas tenangku

Bayangan indah di hati dan pikiranku

Menuntun dalam setiap masalahku

 

Oh, Tuhanku Yang Maha Mulia

Engkau adalah tempatku bercerita

Engkau adalah tempatku menuangkan rasa

Engkau adalah tempatku menenangkan jiwa

 

Oh, Tuhanku Yang Maha Agung

Engkau selalu ada untuk para hamba-Mu

Aku berikan segenggam teratai untuk-Mu

Sebagai tanda janji kesetiaanku kepada-Mu

 

Pada Zaman Sekarang

Sumber Gambar: Pexels.com/Brett Sayles

Alam semesta menangis tanpa henti

Sudah tiada senyuman yang memikat hati

Melihat perkembangan zaman sekarang ini

Semuanya sudah berevolusi

 

Zaman sekarang terang benderang

Jalani rintangan jangan sembarang

Selalu berusaha dan berjuang

Untuk masa depan yang gemilang

 

Zaman sekarang penuh kemajuan

Kejar cita-cita raih kesuksesan

Kejar prestasi bukan percintaan

Untuk masa depan penuh kebahagiaan

 

Wahai orang zaman now

Jalanilah hidup dengan slow

Janganlah cukup dengan kata wow

Apalagi dengan kata ow

 

Zaman sekarang penuh petuah

Bayar kesuksesan dengan susah payah

Untuk membanggakan ibu dan ayah

Untuk membanggakan alumni sekolah

 

Zaman sekarang penuh martabat

Banyak generasi yang berbakat

Banyak generasi yang memiliki tekad

Untuk meraih takdir yang tercatat

 

Alam semesta tersenyum kembali

Melihat generasi percaya diri

Melihat generasi termotivasi

Untuk memajukan negeri ini

 

Jelmaan Kekasihku

Sumber Gambar: OpenAI.com/Dall-E2

Dalam anganku terbayang

Memori indah yang terkenang

Bersama kekasihku yang tersayang

 

Burung cinta menyuarakan rinduku

Tumpukan awan biru menyaksikanku

Tiupan angin berderu menyampaikan hal itu

Lewat lembaran cinta yang ditakdirkan kepadaku

 

Dalam anganku terbayang

Kekasihku akan datang

Membawa cahaya cinta bagaikan bintang

 

Kekasihku datang bagaikan pelangi

Kekasihku datang mewarnai hidup ini

Kekasihku takkan pernah pergi

Meninggalkanku seorang diri

 

Dalam anganku terbayang

Kekasihku kan datang bagai kunang-kunang

Menghiasi malam semakin terang

 

Jelmaan dirimu dalam anganku

Membuatku terpaku dan membisu

Jelmaan dirimu dalam khalayanku

Membuatku rindu setiap waktu

Anggi Ariska Putri