Baru sehari aku menahan beratnya dunia
Banyak air yang mengalir dari kedua mata
Baru sehari aku dihampiri sebuah problema
Banyak keluhan yang ku lontarkan pada-Nya
Ku tatap diriku didepan bayanganku
Ku tatap dengan sendu nan mata kaku
Ku tanya pada lubuk terdalam dari hatiku
Ku tanya apakah diriku selemah itu
Sehari itu aku menyalahkan Tuhan
Sehari itu aku menyalahkan cobaan
Sehari itu aku menyalahkan keadaan
Sehari itu aku menyalahkan kehidupan
Aku berpaling dari bayanganku
Aku marah dengan kehidupanku
Aku seperti ingin mengubur masalahku
Aku seperti ingin lari jauh ke dunia baru
Hari itu aku bercerita kepada angin sepoi
Dia hanya diam seperti benda mati
Dia hanya menjadi sebuah saksi
Aku ingin bertemu dengan sang Illahi
Betapa bodohnya diriku saat itu
Hingga senja pun datang menghampiriku
Membawa isyarat lewat keindahan awannya
Sungguh terharu nama-Nya terbentuk disana
Dalam sekejap mata
Aku terpesona dan bahagia
Walau hanya melihat nama-Nya
Aku merasa telah bertemu dengan-Nya
Aku tersadar dari keterpurukanku
Aku tersadar dari kesalahanku
Aku tersadar dari keputusasaanku
Aku tersadar dari kebodohanku
Sungguh masalah itu menutup hatiku
Entah kenapa diriku tak seperti dulu
Yang selalu bersujud kepada-Nya
Yang selalu berdoa kepada-Nya
Kudengar suara lantunan merdu
Berkumandang menenangkan hatiku
Ku hamparkan sajadahku
Ku ceritakan setiap masalahku
Aku meminta ampun kepada-Nya
Aku bersujud kepada-Nya
Aku berdoa kepada-Nya
Aku menangis kepada-Nya
Kini semua alur ku nikmati
Pikiran dan hatiku merasa damai dan sejuk
Seperti hanya imajinasi aku memiliki solusi
Tuhan telah memberikanku sebuah petunjuk
Raut senyum diwajahku
Hembusan nafas tenangku
Bayangan indah di hati dan pikiranku
Menuntun dalam setiap masalahku
Oh, Tuhanku Yang Maha Mulia
Engkau adalah tempatku bercerita
Engkau adalah tempatku menuangkan rasa
Engkau adalah tempatku menenangkan jiwa
Oh, Tuhanku Yang Maha Agung
Engkau selalu ada untuk para hamba-Mu
Aku berikan segenggam teratai untuk-Mu
Sebagai tanda janji kesetiaanku kepada-Mu
Pada Zaman Sekarang

Alam semesta menangis tanpa henti
Sudah tiada senyuman yang memikat hati
Melihat perkembangan zaman sekarang ini
Semuanya sudah berevolusi
Zaman sekarang terang benderang
Jalani rintangan jangan sembarang
Selalu berusaha dan berjuang
Untuk masa depan yang gemilang
Zaman sekarang penuh kemajuan
Kejar cita-cita raih kesuksesan
Kejar prestasi bukan percintaan
Untuk masa depan penuh kebahagiaan
Wahai orang zaman now
Jalanilah hidup dengan slow
Janganlah cukup dengan kata wow
Apalagi dengan kata ow
Zaman sekarang penuh petuah
Bayar kesuksesan dengan susah payah
Untuk membanggakan ibu dan ayah
Untuk membanggakan alumni sekolah
Zaman sekarang penuh martabat
Banyak generasi yang berbakat
Banyak generasi yang memiliki tekad
Untuk meraih takdir yang tercatat
Alam semesta tersenyum kembali
Melihat generasi percaya diri
Melihat generasi termotivasi
Untuk memajukan negeri ini
Jelmaan Kekasihku

Dalam anganku terbayang
Memori indah yang terkenang
Bersama kekasihku yang tersayang
Burung cinta menyuarakan rinduku
Tumpukan awan biru menyaksikanku
Tiupan angin berderu menyampaikan hal itu
Lewat lembaran cinta yang ditakdirkan kepadaku
Dalam anganku terbayang
Kekasihku akan datang
Membawa cahaya cinta bagaikan bintang
Kekasihku datang bagaikan pelangi
Kekasihku datang mewarnai hidup ini
Kekasihku takkan pernah pergi
Meninggalkanku seorang diri
Dalam anganku terbayang
Kekasihku kan datang bagai kunang-kunang
Menghiasi malam semakin terang
Jelmaan dirimu dalam anganku
Membuatku terpaku dan membisu
Jelmaan dirimu dalam khalayanku
Membuatku rindu setiap waktu
- Masyarakat Bijak itu Anti Bayar Pajak atau Memenuhi Pembayaran Pajak? - 26 Juni 2023
- Segenggam Teratai untuk Tuhan - 14 April 2023
- Jangkrik: Alternatif Pengganti Ikan dan Dedagingan - 17 Februari 2023