Dalam gelap dia bekerja
Dalam bilik sempit pengap dia melayani
Diatas kasur keras dia berbaring
Mengangkang kemudian ditindih ditindas, bagaikan budak tak bertuan.
Jeritnya melengking, saat lengkingan penis menancap anal.
Tangan nya mencari-cari besi dalam sayupnya lampu.
Hanya untuk menahan sakit dan amarah.
Suara musik berteguran dengan rintihan gadis malang.
Tubuhnya menjadi milik sang tuan
Untuk beberapa jam sampai penisnya ejakulasi.
Dunia hitam tak mengenal belas kasih.
Kerja melayani para hidung belang sampai tua atau sampai terkena HIV.
Hanya itu pilihannya!
Gadis-gadis itu semakin hari semakin terjerat hutang pada si Mamih Lintah Darat.
Untuk beli kosmetik dan gincu.
Mereka mengulas wajahnya dengan bedak
Karena manusia-manusia kini banyak yang Tolol.
Menyukai dari penampilan luar saja.
Mengais rezeki dirumah bordil
Kerap kali harus bermain petak umpat
Dari kepungan SATPOL PP dan serbuan Ormas Plat Agama.
Kalau mereka diberi jatah yang sesuai, masih bisa kompromi.
Tak peduli uang itu hasil lendir atau hasil judi.
Dasar manusia-manusia Hipokrit !!
Jakarta, 29 Mei 2019
Si Jalang yang Gelisah
Berkemas lekas berkemas
Galap malam hampir habis
Gincu, bedak, lingerie, g-string dan setumpuk alat kontrasepsi segera dipupul dimasukan dalam tas berkulit buaya yang dibeli dari pasar malam
Nyamuk-nyamuk mulai tak bersemengat untuk menyubit paha yang montok
“Nanggung ! Sebentar lagi. Saat adzan subuh berkumandang kami akan pulang,” begitulah kata si dia dengan mulut mengeluarkan asap beraroma arak pinggir jalan.
Dari harga yang melangit mersot drastis menjelang subuh seperti rupiah yg merosot, harga gas, pertamax malah terus melambung.
Ah, kaum muda kita sudah tak bisa diharapkan, kita bekam saja mereka dengan bibir yang ratusan orang telah menikmatinya, nanti mereka juga bungkam dan menikmati dgn ragu sampai mereka lihay bergoyng diatas pusar si Jalang.
Gaya mereka sja sok suci, membela rakyat, agama hnya utk mencari simpatik.
Ayolah kaum muda bergegas, kalau kau lagi asik bercumbu dengan penguasa.
Sudahi, bercumbu saja dengan ku si jalang penunggu malam yang tak bisa merubah bangsa ini.
Aku masih percaya kaum muda lah yang bisa menjadikan bangsa ini lebih baik, aku rela kau setubuhi dgn penuh gairah. Tapi aku tak rela jika kau PEMUDA bersetubuh dengan penguasa. Karena itu candu. Dan aku lebih tak rela lagi jika harus melayani penghianat bangsa ini.