Puisi-Puisi Faiz Fathussalam Vol.2

Sumber Gambar: Unsplash.com/Web Agency

BUNTU

Ilustrasi jalan buntu
Sumber Gambar: Unsplash.com/Kchacik Simonian

Sahut petir mengetuk jendela

Menyingkap cahaya remang menjelang petang

Ia masih saja duduk melipat kaki

Di pojok kamar memeluk lutut

 

Tatapan nanar mengarah ke bilik sebelah

Ia tertawa lepas di kesunyian

Merayakan duka cita

Seraya menyanyikan lagu kematian

 

Tasikmalaya, 2022

 

RATAP

Ilustrasi lelaki tua
Sumber Gambar: Pixabay.com/Kasun Chamara

Tiga kali memeluk langit

Tiga kali pula ia jatuh sakit

Digenggamnya sekuntum harap

Garis tangan tak kunjung berpihak

Hei, Pak Tua !

Sudahlah !

Petang membayang

Letih mengangkang

Mayat hidup dengan nyawa

Bukan air mata !

 

Tasikmalaya, 2022

 

REHAT

Ilustrasi manusia tengah beristirahat
Sumber Gambar: Unsplash.com/Anne Nygard

Sayap mana yang patah, Tuan ?

Bukankah sebelum petang kau simpan rapi di lemari ?

Esok lusa, kau pakailah lagi !

Lagi pula, udara sedang bersusah hati

Mengapa kau tidak menepi

Sejenak tak apa kan ?

 

Tasikmalaya, 2022

 

KARAM

Ilustrasi kapal karam
Sumber Gambar: Unsplash.com/Web Agency

Lapor, Kapten !

Kapal telah karam di separuh pelayaran

Mata angin enggan memberi jalan

Nahkoda di pikiran mengajak diam

Tenggelam,

Menaksir karang

 

Tasikmalaya, 2022

 

LUPUT

Ilutrasi pasir yang lepas dari genggaman
Sumber Gambar: Pixabay.com/Myriams Fotos

Keresahan menumpuk di pelipisnya

Ada pesan yang harus sampai

Merpati tak ingin dibunuh tuan

Sial, semua tak dituai dalam satu hentakan

 

Tasikmalaya,2022