
“Ruly kecil Riky kecil
Lika-liku jebolkan gawang
Tiang gawang puing-puing
Sisa bangunan yang tergusur
Tanah lapang hanya tinggal cerita
Yang nampak mata hanya para pembual saja”
Seperti lagunya Bang Iwan Fals, rasanya masih saja related dengan kondisi sekarang. Apalagi di daerah kelahiranku Karawang. Dulunya sih ya dulunya, Karawang itu sebagai lumbung padi.
Karawang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sebagai lumbung padi, Karawang telah menjadi daerah dengan luas lahan sawah yang luas. Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah luas lahan sawah di Karawang tahun 2020 adalah sekitar 126.816 hektar. Hal ini menjadi lumbung padi terbesar di Provinsi Jawa Barat.
Namun kenyataannya Karawang sebagai lumbung beton, dengan menduduki posisi puncak Upah Minimun Regional (UMR). Karena saking banyaknya kawasan industri di kota padi ini, Kuta Tandingan pantas saja tanpa tandingan. Belum lama ini Karawang berada di posisi puncak berdasarkan Kepgub Jabar No 561.7/Kep.776-Kesra/2022, UMK 2023 di Jawa Barat Paling Tinggi Kabupaten Karawang sebesar Rp 5.176.179,07.
Ketimpangan UMR dengan biaya hidup tinggi di Karawang. Pekerja yang memiliki UMR rendah mau tidak mau harus mencari pekerjaan lain untuk menutupi biaya hidup mereka. Akibatnya, kemiskinan ekstrim di Karawang terjadi karena faktor-faktor seperti ketidakadilan sosial, kurangnya peluang kerja, dan masalah kesehatan. Selain itu, kemiskinan juga disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pendidikan, fasilitas kesehatan, dan akses terhadap layanan.
Kondisi UMR tinggi seperti dua sisi mata uang. Dampak positif bagi perusahaan. Perusahaan akan mendapatkan tenaga kerja yang lebih produktif dan kualitas kerja yang lebih baik dari para pekerjanya. Hal ini akan membantu mereka meningkatkan produktivitas dan menghemat biaya produksi. Selain itu, kondisi UMR yang tinggi juga akan meningkatkan kepuasan para pekerja di tempat kerja dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Hal ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Di sisi lain, kondisi UMR yang tinggi juga dapat memberikan beban keuangan bagi perusahaan. Mereka harus membayar upah lebih tinggi kepada para pekerja mereka dan mungkin akan mengurangi keuntungan yang diperoleh.
Merdeka adalah sebuah kata yang berarti kebebasan dan kesetaraan untuk semua orang. Merdeka memungkinkan anak-anak untuk merasakan hak-hak yang sama seperti orang dewasa dan memiliki hak untuk berbicara dan menentukan keputusan mereka sendiri. Merdeka juga memberikan anak-anak hak untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang aman dan menghormati diri mereka. Anak-anak juga memiliki hak untuk tumbuh dengan lingkungan yang menghargai kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Bahagianya bagi anak-anak adalah bahwa mereka dapat menikmati kebebasan yang sama dengan orang dewasa dan memiliki hak untuk mengambil keputusan dan mengungkapkan pendapat mereka. Anak-anak juga mendapatkan hak untuk menikmati kesempatan yang sama untuk berkembang dan menggunakan kemampuan mereka.
Menuju perjalanan pulang ke kampung halaman tercinta Cilamaya, yang stereotip orang-orang banyak begal katanya sih ya. Padahal semua tidak bisa digeneralisasikan akan hal itu. Ada sisi-sisi manisnya dari Cilamaya, seperti aku ini. Perjalananku terhenti seketika melihat anak-anak kecil bertelanjang dada dan kaki. Asik mengejar si kulit bundar.
Kusinggahi mereka, mendekat pekat di tempat mewah (mepet sisi sawah) pematang sawah. Tujuannya agar lebih jelas dan merasakan semangat mereka menuju impian memasukan bola ke gawang.
Kontradiksi dengan kota yang kulewati bangunan menjulang tinggi menuju angkasa, pedagang kecil tergusur. Tanah yang lapang, sawah yang luang nantinya tinggal cerita. Kontradiksi antara anak desa dan anak kota dapat dilihat dari lahan permainan yang tersedia. Anak desa cenderung memiliki lebih banyak lahan terbuka yang luas untuk bermain, sementara anak kota cenderung memiliki lahan permainan yang lebih terbatas, seperti taman bermain dan lapangan bermain. Anak desa juga cenderung lebih suka bermain dengan alam, sementara anak kota cenderung lebih suka bermain dengan teknologi dan mainan elektronik.
Untuk anak kota, sepakbola merupakan salah satu cara untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman sebaya. Ini juga merupakan cara untuk melepaskan kebosanan dan menghilangkan stres. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk mengasah kemampuan motorik, membangun fisik, memperkuat otot dan mengembangkan kemampuan berpikir. Namun, mereka harus membayar biaya mahal untuk menikmati sepakbola ini. Sedangkan bagi anak desa, sepakbola menjadi cara untuk bersenang-senang dan saling bersosialisasi. Mereka dapat bermain tanpa memikirkan biaya. Mereka dapat bersantai di lapangan luas dan bersama teman-teman sebaya. Selain itu, sepakbola dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan motorik, membangun tubuh, memperkuat otot, dan mengembangkan kemampuan berpikir. Kesenangan bermain sepakbola hanya milik mereka yang punya uang saja. Sementara bermain layang-layang berubah menjadi bayang-bayang dunia maya.
Kemerdekaan adalah kebebasan dan kesetaran semua orang. Namun menjadi anak kecil atau menjadi dewasa yang lebih menyenangkan itu sebuah pilihan. Kehidupan dewasa lebih menyenangkan. Meskipun ada banyak tanggung jawab yang harus dihadapi, memiliki banyak kesempatan untuk membuat keputusan, belajar, dan menjadi lebih mandiri. Sedangkan, menjadi anak kecil tidak tanpa beban. Anak-anak masih punya beban untuk belajar, memenuhi harapan orang tua, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Intinya apapun pilihan dan kondisinya tetap menjadi diri sendiri dengan kemerdekaan menurut versinya masing-masing. Ucapkan terima kasih dan kasih apresiasi kepada diri-sendiri karena telah sampai pada titik ini.
- Jalan Rusak Merenggut Korban Jiwa - 2 Maret 2023
- Merdeka Ada di Jalan: Pilihan Menjadi Dewasa atau Anak Kecil - 9 Januari 2023
- Masa (Waktu) - 26 Desember 2022