PMII Humaniora Park Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, sebagai salah satu Rayon yang berada di bawah Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melaksanakan kegiatan Sekolah Islam & Gender dengan mengangkat tema “Being Human; To Be Human”.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17-18 Juni 2023, dengan diikuti oleh sekitar 15 anggota maupun kader PMII Humaniora Park, dan bertempat di pondok Pesantren Al Qodir.
Pada kegiatan tersebut, dihadiri oleh Ketua PC PMII D.I.Y sekaligus membuka kegiatan tersebut dan warga PMII Humaniora Park.
Kegiatan tersebut diisi dengan stadium general dan materi-materi yang disampaikan oleh para akademisi, dan pakar yang mumpuni dalam penguasaan materi. Hal tersebut, bertujuan agar para peserta dapat memahami materi dengan maksimal.
Dinda Fifi Kurnia selaku Ketua Pelaksana SIG juga mengatakan bahwa SIG ini merupakan sebuah agenda yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh, Kader-kader PMII diharapkan mampu menjadi kader yang memanfaatkan era digital untuk menyebarkan ajaran islam sesuai dengan konsep Ahlussunnah wal Jamaah. Selain itu, melalui SIG diharapkan agar kader dapat mengembangkan komitmen dan loyalitas terhadap organisasi serta meningkatkan kelekatan antar kader PMII.
“Kegiatan ini dirancang sedemikian rupa, dengan berbagai macam acara, agar dapat melahirkan kader-kader perempuan maupun laki-laki yang militan, loyal, cepat tanggap dalam isu-isu ke-gender-an dan memiliki kualitas dalam intelektual,” ujar Dinda.
Senada dengan itu, Nofail Hanf selaku Ketua Rayon PMII Humaniora Park juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan berbagai susunan acara yang diharapkan dapat mengupas permasalahan yang berkaitan dengan gender, melihat dan menganalisa bagaimana konsep yang ditawarkan dan dikemukakan Islam dalam memandang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Serta menumbuhkan kesadaran bahwa laki-laki patut mendukung perempuan untuk berdikari serta mendorongnya untuk ikut serta dalam berkontribusi di kehidupan masyarakat.
“Melihat Isu Lingkungan dari Perspektif Gender. Meskipun begitu, dalam realitanya masih banyak yang membedakan peran keduanya. Perbedaan jenis kelamin, konsep patriarki ataupun pemahaman budaya tertentu ditengarai menjadi penyebabnya. Perbedaan gender tersebut akhirnya menyebabkan perempuan pun laki-laki sering mengalami hambatan. Situasi ini kemudian berpengaruh pada rendahnya kualitas hidup mereka,” ujar Nofail.
Ketua PC PMII D.I.Y. juga mengungkapkan bahwa Gender bukan hanya membahas tentang perempuan saja namun juga membahas laki-laki didalamnya. Pun memahami persoalan isu-isu gender, memahami peran gender masing-masing, citra diri Kopri dan lebih memahami akan value yang mereka miliki. Harapannya, dengan pembahasan isu gender ini dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan menyeimbangkan porsi laki-laki dan perempuan sebagaimana mestinya.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu melahirkan generasi yang menjadi role model pergerakan baru yang kreatif dan kompetitif, dengan tetap mempertahankan dan memperjuangkan Nilai-nilai yang ada di PMII.
Dalam konteks Sekolah Islam & Gender PMII Humaniora Park metode ini dilakukan agar peserta mampu memahami materi secara mendalam dengan berdiskusi melalui Review Materi dan menganalisa suatu kasus menggunakan kerangka teoritik dari materi-materi yang telah disampaikan. Selanjutnya hasil analisa tersebut dipetakan melalui pembuatan mind mapping yang selanjutnya akan dipresentasikan dalam forum General Review per kelompok.
Pada forum Review Materi tersebut peserta secara keseluruhan berdialog dalam memecahkan satu persoalan secara bersama-sama menggunakan hasil dari Review Materi nya masing-masing. Dan peserta akan diarahkan untuk memecahkan permasalahan yang telah didiskusikan dengan merekomendasikan suatu pemecahan masalah baik itu dalam bentuk Gerakan, Release, Pernyataan Sikap atau dalam bentuk kegiatan lainnya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta