[CERPEN] Kisah

Ilustrasi Nyarita.com

“Afyaa….”
panggil seorang pria sambil mengejar Afya yang terus berjalan
“Iyaa Abim, apalagi yang ingin kamu katakan?”
“Aku mencintaimu “
“Ya aku tau “
“Jadi kamu mau jadi pacar aku ?”
“Jadi berapa kali lagi aku harus menolak mu?”
Abim tertegun mendengar jawaban itu.
Dengan sikap cueknya, Afya pun langsung pergi meninggalkan Abim tanpa sepatah katapun.
“Yaaa sudah kalau begitu aku akan terus mengejarmu “ teriak Abim sampai semua orang yang ada di taman itu melihat kearahnya
Afya yang tidak peduli sama sekali dengan apa yang di katakan Abim terus berjalan dengan gaya cueknya.

***

Afya kanza shaki adalah salah satu mahasiwi di universitas Matahari, dia adalah sosok yang sangat ideal untuk di kagumi oleh kaum lelaki termasuk di diantranya Raden Arya Eka Bimantara atau populer di sebut Abim, pria tampan yang selalu menjadi perbincangan di seantro kampus. Siapa yang tak mengenal dia, tak ada satupun perempuan yang tak mengagumi ketampanan Abim. Selain tampan, ia memiliki nilai plus lain yakni pintar,ramah , friendlly, bertubuh atletis dan tajir melintir,tak ada celah untuk tidak menyukainya.
Semua orang berlomba mencuri perhatiannya kecuali satu perempuan saja, Afya.

***

“Afya kau sedang mencari apa? Boleh aku bantu?”
“Afya pulangnya aku antar ya..”
“Afya aku bawakan sarapn untukmu hari ini”
“Afya aku belikan minuman kesukaanmu”
“Afya kau sedang sedih,lihatlah aku bawa coklat untuk mu “
Begitulah Abim, setiap hari ia selalu memperlakukan Afya layaknya seoarang puteri. Berulang kali mengetuk pintu hati Afya, tapi wanita itu masih enggan membukakannya.

***

“Afya kau tak lelah bersikap cuek padaku, jawabanmu hanya diam kalau tidak diam hanya penolakan “
Mendengar ucapan itu, Afya tersenyum manis.
“Padahal senyum mu manis sekali Afya” Abim menggombal.
“Aku kira dengan aku diam, kamu akan menyerah, tapi ternyata kamu gak mau kalah” Sahut Afya.
“Terimakasih Abim, aku sangat menyukai perlakuan mu,sopan dan ramah“ Tuturnya lagi.
“Jadi kamu sudah mau menjadi pacarku?“ desak Abim
“Jadi kamu sudah mau berhenti mengejarku ?” Lagi-lagi sebuah penolakan keluar dari bibir wanita itu.
“katakan padaku Afya, apa kurang ku?”
“ kurang mu?“ Afya tersenyum, jari telunjuknya mengetik dagu.
“Tak bisa mencintai perempuan lain selain aku,bukan?” Ujarnya, sebuah tawa kecil terukir di wajahnya.
“Maaf Abim pasti kamu sudah tau jawabannya kalau aku tidak berminat menjadi pacar kamu”
“Sejauh apapun kamu mengejar, kalau aku tidak mau yaa yang kamu dapatkan hanya penolakan” Tutur Afya.
Perkataan Afya itu membuat Abim berhenti mengejarnya secara terang-terangan. Meskipun begitu, Abim tetap berusaha mencari jalan untuk mengejar wanita yang selalu menolaknya itu tanpa sepengetahuan Afya sendiri. Kini dia paham akan arti kata mecintai yang tak seharus memiliki.
Abim juga tau, mencintai seharusnya tak menganggu.
Kini Abim hanya bisa mencintai dalam diam, tak ingin membuat Afya risih karena perlakuannya yang berlebihan.
“Kiranya cukup mencintai saja tak perlu juga meminta balasan” Abim bergumam dalam lamunan.

***

Di gang sempit dan cukup sepi, di sebuah jalan yang jarang sekali dilewati. Abim melihat seorang perempuan sedang bertengkar dengan seorang lelaki. Lelaki itu cukup tampan, badannya tinggi, dan kekar berisi itu nampak seperti pereman. Dengan rasa penasarannya, Abim menghampiri mereka secara sembunyi-sembunyi. Abim cukup terkejut karena ternyata perempuan itu adalah Afya, perempuan yang sangat ia cintai dan kagumi. Abim pun menguping pembicaraan mereka.
“Untuk apa kamu menemui aku lagi?”
“Kemarin aku khilaf yaa, tolong maafkan aku!”
“Aku sudah memaafkanmu,tapi tidak jika harus kembali lagi sama kamu”
“Perempuan itu hanya partner kerjaku ya, gak lebih”
“Partner kerja atau partner ranjangmu? Sudahlah, aku tidak ingin membahas itu lagi toh lagipula orangtuamu tak akan pernah menyetujui hubungan kita bukan? Jadi sudahlah kita memang tak harusnya memiliki hubungan lagi”
“Bukannya kamu sangat mencintai aku, tapi kenapa kamu menyerah?”
“Hah, maksudmu? Aku harus tetap berjuang mempertahankan hubungan ini sedangkan kamu berjuang memuasakan birahi perempuan lain di atas ranjang,begitu? Aku memang mecintai kamu Agim tapi bukan berarti aku harus bodoh untuk tetap bersama kamu”
Afya langsung pergi meninggalkan laki-laki tersebut, namun laki-laki tersebut tak mau diam dia langusung menarik tangan Afya lantas memeluknya dari belakang, secara paksa.
“Apa yang kamu lakukan Agim, biarkan aku pergi aku sudah muak dengan perlakuan mu ini”
“Tidak Afya kamu hanya milikku”
Laki-laki itu mencoba mencumbu Afya tapi wanita itu tetap meronta, tak tahan melihat perlakuan kasar dan menjijikan laki-laki tersebut. Abim datang bak pahlawan kesiangan, merebut Afya dari tangan laki-laki bernama Agim tersebut. Sempat ada pertengkaran hebat antara Abim dan Agim tapi sayang nya pukulan yang sangat keras itu ternyata Agim mendarat di Afya.
“Anjing lo, lo pukul cewe yang lo anggap cintai ini hah” Bentak Abim.
“Bukan urusan lo bodohh” Sahut Agim, rahangnya mengeras. “Ambil tuhh cewe murahan itu” Lanjutnya.
Sambil pergi lirikan tajam dan dendam dari Agim kepada Afya tidak berakhir hingga batang hidungnya tak terlihat lagi. Abim langsung membawa Afya ke sebuah caffe terdekat yang tak begitu ramai dari pengunjung. Abim pun langsung membantu membersihkan luka di pipi dan ujung bibir Afya yang berdarah dan lebam akibat pukulan Agim tadi.
“Awwwww” ringis Afya kesakitan.
“Kamu yakin mencintai laki-laki tadi, yang sampai hati memukulimu seperti ini?”
Afya hanya tersenyum.
“Selesai” Ujar Abim, tangannya sudah tidak lagi berada pada area wajah Afya yang lebam.
“Makasih Abim, aku berhutang padamu”
“Oke, berarti kamu harus membayarnya”
“Baiklah, dengan apa aku membayarnya?”
“Kamu harus mau jadi pacarku”
Sambil menatap lekat Afya, mata mereka saling bertemu selama beberapa detik, kenyamanan pun hadir antara keduanya. Namun, Afya segera tersadar dan memejamkan matanya kemudian melemparkan pandangannya ke arah lain. Melihat hal tersebut Abim langsung tertawa
“Hahahah … tidak,tidak Afya, aku hanya bercanda. Aku tau jawabanmu pasti masih sama”
Lagi lagi Afya hanya membalasnya dengan sebuah senyum.
“Ternyata lelaki yang telah menyakitimu sekalipun tidak bisa tergantikan hanya karena sesosok seperti aku yaa”
Afya terkekeh.
“Bukan begitu”
“Lalu bagaimana?”
“Hanya saja Kamu tidak akan bisa menjalin hubungan dengan orang yang masalalunya belum selesai”
“Yang akan kamu dapatkan hanya kecewa, dan aku tau rasanya bagaimana kecewa”.

Ai Nur'aeni
Latest posts by Ai Nur'aeni (see all)